TARGET
Tujuan Menentukan Upaya
Sebuah Rumah Kayu
Pertama kali rapat tahunan di grup usaha Saya, saat dibantu Sam Afrizal Ananta untuk sewa menginap di Padi City Resort di kawasan jalan Planet Planet di Kota Malang. Saat itu, pertama kalinya Tim Saya ajak untuk diskusi jeru terkait dengan mau dibawa kemana usaha ini untuk setahun ke depan. Berapa target yang ditentukan, dan akan jadi seperti apa hidup dan pertumbuhan Kita kemudian? Rapat sampai dinihari, agar angka-angka jelas tersaji, menentukan arah, agar jelas dalam melangkah.
Berani
Ah, cuma menentukan target, gampang itu. Eh, jangan salah! Banyak terjadi, situasi bahwa menentukan target saja, pelaku usaha, terutama pendiri usaha, tidak cukup memiliki keberanian. Adaaa aja alasannya. Keberanian untuk memiliki target adalah urusan internal antara sang pendiri usaha dengan dirinya sendiri. Seberapa tinggi cita-citanya? Dikonkretkan dalam jajaran angka-angka. Kenapa perlu dituangkan dalam angka? Karena hanya yang dapat diukur, dapat dievaluasi, dan dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Jelas
Kalau angkanya sudah ditentukan, tentu akan menjadi sebuah hal yang jelas dan mudah dipahami. Angka akan menjadi panduan kesepakatan. Apa yang selama ini ada di benak, tertuang jelas dalam dokumen dan berkas. Apa yang sebelumnya jadi dominasi pendiri, kini termuat menjadi notulen rapat.
Kemana Persiapan Apa?
Kalau kemananya sudah ditentukan, yang langsung terdampak, adalah turunan pekerjaan bernama : persiapan. Karena, kalau kemananya sudah ada, persiapannya dapat direncana. Pastinya, jika kemananya berubah atau diganti, maka persiapannya juga perlu dilakukan penyesuaian atau adaptasi.
Kerumunan Menjadi Tim
Kesamaan tujuan, akan secara signifikan memberikan dampak penyelarasan pemikiran. Apa yang sebelumnya adalah sekedar kumpulan orang, istilahnya apa ya, gerombolan atau kerumunan, mulai ditata seksama menjadi sebuah tim. Mau kemana dan peran dalam perjalanan ini sebagai apa? Jadi lebih kompleks? Enggak juga sih, lebih tepatnya lebih terkoordinasi. Tanggung kan kalau sudah lebih rapi, tapi targetnya nanggung, kekecilan. Nah, ini yang juga menjadi dorongan balik, seberapa sepadan target yang sudah Kita tentukan. Sama sama mikir, mending sekalian gede dan bikin gemeter kan?
Dasarnya Apa
Apa dasar yang digunakan untuk menentukan target? Kalau posisi usaha sudah berjalan, maka langkah awalnya adalah mendata historis yang selama ini sudah dicapai. Proses yang dilakukan adalah merunut secara urut, pencapaian pencapaian yang sudah dibuktikan dalam perjalanan. Makanya data menjadi penting, karena meskipun sudah berlalu, Kita masih posisi perlu, menggunakannya sebagai data perbandingan. Dasar tersebut, digunakan untuk membuat proyeksi, apa yang akan ditargetkan kemudian, tentu dengan menambahkan unsur berapa pertumbuhan yang diharapkan. Nah, kalau masih baru banget, kan belum punya data dari periode sebelumnya? Gampang aja, amati bisnis sejenis di level yang sama, atau maksimal dua tingkat di atasnya, dan bikin proyeksi berdasarkan landasan tersebut.
Ruhnya Pertumbuhan
Jangan puas dengan pencapaian. Karena kalau bertubi-tubi tembus target, bukannya hebat, jangan-jangan itu karena targetnya terlalu kecil, nah lo! Ruh yang perlu terus ditanamkan dan dibenamkan adalah ruh pertumbuhan. Numbuh dan nambah dari waktu ke waktu. Seperti pendaki gunung yang setelah menaklukkan sebuah puncak, menyadari bahwa ada gunung yang lebih tinggi dengan puncak yang lebih tinggi, pendakian selanjutnya perlu diagendakan dan dipersiapkan. Kalau dalam usaha, upaya untuk menebar kemanfaatan dengan lebih luas.
Tujuan Dan Tindakan
Tujuan adalah satu bagian. Namun ingat, punya tujuan tanpa tindakan adalah sekedar keindahan impian. Keduanya saling terkoneksi. Tujuan akan dikonkretkan dalan indikator indikator, nah, indikator ini yang kemudian ditarik dalam tindakan-tindakan aktif dalam upaya pencapaian tujuan. Tim bertugas mengambil peranan, di tindakan mana dia beraksi dan memberikan kontribusi.
Kenal Dengan TRD
Bagaimana pengukuran indikator dilakukan? Saya suka dengan teknik sederhana bernama TRD. Apa itu? Gampang kok, singkatan dari Target, Realisasi, Deviasi. Mudah dibaca, mudah dicerna, mudah dilaksana. Prakteknya, sebagai pengukuran indikator. Misalnya targetnya 100juta, realisasinya 88juta, maka deviasinya adalah minus 12juta. Target adalah tujuan, realisasi adalah pencapaian, deviasi adalah penyimpangan. Catet ya, penyimpangan bisa negatif, alias kurang pencapaian, atau positif, melebihi apa yang menjadi ekspektasi. Misal target 100juta tadi, bisa kadi realisasi 108juta, jadi ada deviasi plus 8 juta. Mudah bukan? Ayo tentukan target, atau….., nggak usah juga nggak apa sih…., mana yang nyaman bagi Anda aja…… 😇😇
Saya bingung mau nentukan target, sebab saya jualan di kampung – kampung pedesaan pak
Bagaimana cara naikin omset kalau kita jualan di desa desa pk
Akhir tahun, saatnya menentukan target….
Ini Favoritku
jadi terarah