Salah satu kegiatan yang senang Saya lakukan adalah bersepeda. Sendirian, meniti beberapa jalur jalanan mendaki maupun menurun di seputar Kota Malang.
Kenapa sendirian? Karena biasa ditemani headset bluetooth, sambil mendengarkan serangkaian seri podcast.
Salah satu pembahasa yang menurut Saya keren, adalah cara dan upaya teman-teman di Cipete, dengan budaya ngopi nya. Sama sama jualan kopi, mereka ini terkenal kultur rukunnya, saling berbagi dan diskusi, padahal pada hakikatnya, mereka ini kompetitor, saling bersaing, eh, kok malah pada berunding?
Terlepas dari konsep dalam sisi agama ya, bahwa rezeki sudah ditentukan, tidak akan tertukar maupun nyasar. Rezekimu tau alamatmu, hapal tempat tinggalmu.
Statemen yang menurut Saya mengena adalah : Kita tidak sedang rebutan kue, rendah dan dangkal banget kalau itu dasar berpikirnya. Kita justru sedang bersama, memperbesar ukuran kuenya.
Sedaaap, cara berpikir yang produktif dan progresif.
Pun, hal yang sama kemudian memercik dalam pikiran Saya.
Nampaknya pemikiran teman-teman Cipete, dapat diterapkan di dalam skema pemasaran My Cuan. Jaringan penjualan yang dinamakan Pasukan My Cuan, jika tidak dibekali dengan kerangka berpikir yang tepat, bisa juga nyasar dengan pola-pola yang tertutup dan konvensional.
Bukannya memperbesar pasar, jatuhnya malah rebutan pasar.
Padahal, pasarnya masih besar, luas, melebar terhampar.
Maka, diterapkan program sederhana, tapi istimewa.
Dikutip dari unggahan akun instagram @alfafaizal
Kami rancang program rekomendasi. Bahwa satu pasukan My Cuan, diajak dalam gerakan #TeruskanKebaikan, dengan cara merekomendasikan 1 orang lain, yang dirasa akan dapat manfaat, diajak ikut, tapi dipastikan, dari Kota yang berbeda.
Hal ini menjadi penting, agar mereka yang saling merekomendasi ini daoat saling terkoneksi, menciptakan sebuah grup-grup, yang dapat melakukan sistem lanjutan, yang disebut : #BelanjaBarengan.
Manfaatnya? Jelas!
Dengan belanja barengan, besaran belanja jadi lebih besar, sehingga diskonnyang diperoleh dan bonus yang didapat, lebih optimal.
Sebuah ikhtiar kecil yang memberikan dampak besar. Karena tujuannya kemudian, adalah memperbesar kue, dari bibit bahan yang sekarang sudah ada.
Pertumbuhan 10%? 20%? 30%? Bagaimana kalau dilipat menjadi dua kali? Enggak terlalu halu, maka..
Yok bisa yok!
Rapatkan barisan, serbu maju segenap pasukan!
Salam Pertumbuhan!
Tulisan Dari Faizal Alfa
PT Fortuna iMARKS Trans
Perusahaan Pemasaran Yang Membanggakan Kota Malang
www.imarks.co.id