Kisah 3 Saudara
.
Di suatu desa, ada 3 saudara hidup bersama. Mereka adalah Marki, Opri, dan Fini. Ketiganya dekat sejak kecil, dan terbiasa untuk bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Orang tuanya bernama Fondi, sosok yang terkenal pekerja keras, ulet, pengambil resiko, dan peka dengan aneka peluang.
.
Fondi paham, bahwa ketiga anaknya, perlu diberikan bekal kemampuan yang cukup, agar ketiganya tak hanya mampu bertahan, tapi juga terus bertumbuh. Fondi tak ingin ketiga anaknya ini menjadi tren sesaat, Fondi ingin memberikan pondasi agar ketiganya bersama dan berkelanjutan.
.
Akhirnya, Fondi memutuskan, bahwa ketiga anaknya ini perlu memiliki 3 kemampuan berbeda, yang saling melengkapi. Dengan potensi hutan yang luas, maka binatang adalah sumber makanan penting yang perlu diurus dengan becus.
.
Marki, dibekali dengan kemampuan berburu. Nalurinya diasah untuk paham mana binatang yang perlu dikenali, kebiasaannya bagaimana, umpan yang diminati apa, dan tentu saja, kemampuan-kemampuan taktis untuk mampu menangkap binatang buruan dengan efektif dan efisien. Marki mengasah kemampuannya menjadi seorang pemburu. Masuk hutan dengan perlengkapan, kembali dengan binatang tangkapan.
.
Opri punya tugas yang lain lagi. Tugasnya menjadi peternak yang terampil. Opri membuat kandang yang rapat dan kokoh. Prinsipnya sederhana, binatang yang masuk, tidak boleh lepas, pantang untuk dibiarkan kabur dan lolos. Binatang yang sudah masuk kandang, ditenangkan, dijinakkan, dan dipelihara agar sehat, gemuk, dan berkembang biak. Opri memperdalam pemahaman menjadi peternak. Tentu aneka ilmu seperti pakan apa yang cocok, kapan saatnya diberi makan, dan berbagai penyesuaian atas ternak, mutlak menjadi tanggung jawab Opri.
.
Fini? Sebut saja dia sebagai penjaga gerbang. Mana buruan yang bisa masuk, mana yang ditolak. Fini juga menjadi pengendali anggaran, berapa anggaran untuk berburu, dan berapa anggaran untuk beternak. Terlalu banyak anggaran untuk berburu, maka binatang buruan bakalan dimuat dimana? Terlalu banyak anggaran untuk beternak, bisa jadi kandang terlalu luas, biaya operasionalnya terlalu tinggi. Perlu analisa cermat, dimana Fini menjadi wasit yang adil, diantara Marki dan Opri.
.
Kandang penuh? Gampang, tinggal diperluas. Lahan tidak cukup? Mudah, Opri tinggal buka kawasan kandang baru, yang dekat dengan lokasi buruan Marki yang semakin berlipat energi untuk ekspansi.
.
Upaya Fondi mulai menampakkan hasil, pertumbuhan keluarga itu jauh lebih cepat dan pesat daripada keluarga lain. Sebuah kebetulan? Atau sebuah hasil dari sebuah pola yang terbukti, teruji, dan tervalidasi?
.
Fondi adalah analogi untuk Founder, ayah yang punya anak-anak dengan potensi
.
Marki adalah Marketing, pemburu yang gesit, tangkas, lincah
.
Opri adalah Operational, peternak yang tekun dan ulet
.
Fini adalah Finansial, wasit yang peka angka
.
Ini adalah tulisan yang menceritakan petualangan lebih detail dari Marki
.
Pahami, Persiapkan, dan Praktekkan Pemasaran yang berorientasi pertumbuhan dengan langkah-langkah yang sangat sederhana
.
Super Simpel Steps Marketing
S3 Marketing

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X
Subscribe to get 15% discount