Pisang goreng karamel adalah sajian yang Saya ingat di kantor Telkom di Jakarta. Idenya, aktivasi sebuah program Hotel Management System (HMS) bernama Hotelqu.ID. Lokasinya di Malang Raya, yang memunculkan data bahwa di Malang Raya saat itu ada 928 Hotel, Guest House, dan Homestay yang menjadi segmen market yang dibidik.
.
Di 2019, situasi yang nyaris serupa, terjadi di Surabaya. Meeting bersama PLN Distribusi Jawa Timur, PT Fortuna iMARKS Trans mendapat tantangan dari PLN. Peluangnya saat ini, adalah aktivasi program “Menembus Batas”, diskon 50% untuk tambah daya listrik bagi pelanggan PLN dengan tarif rumah tangga.
.
Apa yang kemudian menjadi menarik secara pembahasan? Pola! Karena seperti semua bisnis, kemampuan menangkap dan membuat pola adalah salah satu keunggulan yang perlu terus diasah. Dampaknya? Tentu pada scalability bagi bisnis, get the pattern and do scaling up. Ada pola yang sama, yakni bagaimana untuk sebuah program marketing communication, Saya tangkap ada 3 hal penting yang perlu mendapat perhatian
.
A. Campaign
Apa kampanye yang akan dijalankan? Apa inti pesan yang mau dikomunikasikan kepada segmen market yang dibidik. Layaknya seorang pasangan yang mau menyampaikan : “I Love You, would You Marry Me?”, sesuatu yang singkat dan padat, intinya inti pesan, core of the core message, yang menjadi acuan dalam setiap kampanye yang dilakukan.
.
B. Content
Berlanjut pada planet kreatifitas. Konten adalah ruang 1001 wajah dan kemasan dari campaign yang sudah ditentukan. Familiar dengan istilah : content-creator? Ya! Ini adalah ruang eksplorasi kreatifitas tiada batas. Mau biki foto, video, audio, infografis, motion-graphic, animasi, poster, flyer, spanduk, banner, property, photo frame, merchandise, setiap hal yang terpikir, dapat diolah dan diwujudkan di bagian konten ini. Batasannya tentu dari sisi sumberdaya : waktu, pikiran, tenaga, dan biaya yang dimiliki, untuk memproduksi itu semua.
.
C. Activation
Kemasan sudah ada, saatnya penyebarluasan. Percuma kan konten bagus tapi yang tau itu itu saja dan berkutat di situ situ saja. Kanal jadi pembahasan penting dalam aspek ini. Mau offline yang kuat di intimacy, atau online yang jago di coverage? Jangan milih, kolaborasikan saja, karena masing-masing punya titik keunggulan yang dapat dimanfaatkan.
.
Jebakan betmen ada disini, karena umumnya, pada offside dan keburu buru dalam langkah, yakni aktivasi besar-besaran, dengan ongkos yang ugal ugal an, tanpa memiliki pondasi yang kokoh mengenai campaign yang jelas dan content yang kreatif.
.
Dampaknya? Inefisiensi, ongkos waktu, pikiran, tenaga, dan biaya yang terlampau besar, padahal sebenarnya bisa dihemat, kecuali, memang tujuannya begitu, siapa yang tahu…
.
.
.
Salam Pertumbuhan
Faizal Alfa
PT Fortuna iMARKS Trans