Diskonnya berapa?
Korting dong harganya?
.
Apa sih artinya?
.
Dua duanya adalah kata serapan dari luar negeri, diskon dari bahasa Inggris, sedangkan korting dari bahasa Belanda. Ada istilah lagi yang sudah jarang digunakan namun Kita juga familiar, yakni rabat, yang merupakan serapan juga dari bahasa Inggris, tepatnya dari kata rebate.
.
Apa sih sebenarnya artinya? Kalau discount dalam bahasa Inggris, definisi kamus menyatakan artinya adalah :
.
“a deduction from the usual cost of something, typically given for prompt or advance payment or to a special category of buyers”
.
Cukup mudah dipahami ya? Bahwa diskon adalah pengurangan dari biaya standar atas sesuatu, biasanya diberikan sebagai fasilitas atas pembayaran dengan syarat tertentu, atau diberikan pada pembeli dengan kategori tertentu.
.
Kalau rabat bagaimana? Ternyata definisinya adalah :
.
“a partial refund to someone who has paid too much money for tax, rent, or a utility.”
.
Mirip juga, yakni sebagian pengembalian kepada seseorang, yang membayar uang terlalu banyak atas pajak, sewa, atau penggunaan fasilitas.
.
Bagaimana dengan korting, yang diserap dari bahasa Belanda dengan kata yang sama? Ternyata sebelas dua belas, karena korting kalau di translate dalam bahasa Inggris memiliki arti yang sama dengan kata : reduction alias pengurangan dalam bahasa Indonesia.
.
Oke, di titik ini, kita sudah faham definisinya, selanjutnya, kita hubungkan dengan bisnis kuliner Kita. Para LaperPreneur di penjuru semesta, kerap salah duga dan terlalu mudah menyimpulkan secara prematur, bahwa kalau marketnya sedang selow, maka diskon seperti muncul sebagai top-of-mind mengenai tindakan seksama, segera, seketika, dan perlu dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Apa iya?
.
Atau, karena malas mikir ya? Ditambah agak panik karena penjualan menurun, maka dengan gegabah dan ceroboh, langsung main diskon diskon saja, dan berharap arah angin dapat berubah mendukung arah laju bisnis kuliner Kita? Bisa jadi.
.
Omzet turun, diskoooon
Penjualan ngedrop, diskooon
Buka outlet baru, diskooon
Ada menu baru, diskoooon
Nganu, diskooon
Pokoknya kalau belum diskon belum sempurna rasanya kehidupan
.
Memang, pemberian diskon merupakan sebuah stimulus untuk memicu perilaku konsumen agar lebih komsumtif. Penggeraknya tentu naluri primitif dari manusia, yakni rasa tamak alias rakus. Kembali ke prinsip ekonomi nya Opa Adam Smith ya, pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya. Diskon menjadi sebuah jawaban atas pertanyaan.
.
Mengkomunikasikan sebuah diskon, adalah sebuah tantangan di ujung jalan. Bagaimana caranya agar konsumen yang sudah ada, dan prospek yang berkeliaran di luar sana, tahu, tertarik datang, dan menyerbu outlet kuliner kita dengan transaksi impulsif karena diskon yang kita jalankan. Ini adalah pekerjaan aktivasi.
.
Membuat sebuah kemasan komunikasi yang informatif sekaligus kreatif, menjadi lini tengah yang perlu dipikirkan dengan mendalam. Poster, Audio di Outlet, hingga Video Kreatif perlu dibuat secara serius untuk mengemas diskon yang dibuat. Ini adalah pekerjaan konten.
.
Menentukan diskonnya berapa, untuk produk apa, waktunya kapan, dan syarat dan ketentuannya apa, adalah fungsi hulu yang jadi penentu. Salah dasar, tujuan besar malah bisa ambyar. Maunya untung bisa jadi justru buntung, maunya hasil bergelimang, salah salah malah capek doang. Ini adalah pekerjaan campaign.
.
Bukan cuman masalah komunikasi, namun yang jadi dasar pondasi justru matematika dan kalkulasi sebagai dasar menyusun strategi. Produk apa yang dimainkan? Berapa HPP nya? Berapa gross profitnya? Dan berapa ruang diskon yang dimainkan? Jangan sampai marginnya cuma 20% tapi ngasih diskon 25%, duh, seru sih, tapi apa gunanya kalau di akhir hari justru bikin Kita berurai air mata?
.
Kalau sudah jelas matematika untuk promonya, baru kita olah diskon model apa yang bisa dilaksana. Apakah pakai harga coret, pakai voucher, atau malah tebus murah? Beda pilihan beda cara mainnya. Kita bahas di tulisan selanjutnya, sekaligus contoh studi kasusnya.
.
Salam Pertumbuhan!
Faizal Alfa
PT Fortuna iMARKS Trans
Marketing Development Partner