O : Orang
FA : Faizal Alfa
O :
Sam, Sampeyan bolak balik menekankan, agar Kita memberikan perhatian lebih pada siapa yang disebut : Tipe Konsumen Ideal, memangnya kenapa?
FA :
Mau jawaban pendek apa panjang?
O :
Jawaban panjang gimana?
FA :
Pandemi dan krisis ini mengajarkan pada Kita, ada musibah dan berkah yang terjadi dalam satu paket. Maksudnya bagaimana? Dalam pandemi ini, kuantitas dari konsumen Kita berkurang, itu musibahnya, nah, berkahnya bagaimana? Yang masih beli dan terus beli, itulah Tipe Konsumen Ideal, kualitasnya tinggi. Mereka tetap beli di saat senang maupun susah, tetap belanja saat lapang maupun sempit. Sayangi mereka dengan sesungguh sungguhnya sayang.
O :
Kalau jawaban pendek?
FA :
Jadi begini, yang bikin usaha Kita tetap bertahan dan berjalan, itu jelas konsumen yang masih beli dan terus beli, bukanlah prospek yang masih remang-remang nggak jelas di luar sana itu. Sayangnya, sebagian dari Kita, justru nggak terlalu memberi perhatian, kurang care pada para konsumen sejati ini, dengan berpijak pada asumsi dangkal bahwa : kan mereka sudah beli.
Marketing tugasnya adalah : menjanjikan sesuatu untuk diberikan atau dilakukan.
Sedangkan operation adalah : memberikan atau melakukan apa yang sudah dijanjikan.
Artinya? Saat deal terjadi, bukan berarti pekerjaan sudah SELESAI. Justru saat deal terjadi, saat itulah pekerjaan baru DIMULAI.
Saat dimana janji dinanti apakah menjadi realisasi, atau justru menjadi uap yang saat dikibas, amblas tak berbekas.
Memahami bahwa Tipe Konsumen Ideal adalah orang yang sudah beli, adalah pondasi berpikir penting.
Penelitian memberikan fakta menarik, bahwasanya membuat orang yang beli, membeli lagi, upayanya 5 kali lebih ringan daripada membuat orang baru membeli.
Oh, ternyata begitu?
Wajar! Karena, orang yang sudah beli, pasti sudah kenal : produk, harga, rasa atau kualitasnya bagaimana, dan bahkan mungkin sudah kenal sama Kita.
Jangan kemrungsung! Pantang gegabah!
Aku benci dengan pikiranku!
Naluri berburu, seolah mendorong marketing untuk nyari dan memikat yang lewat.
Lupa, dan lalai merawat apa yang sudah ada dan tersedia.
Berapa banyak yang di titik ini baru sadar, mayoritas program promosi dan anggaran yang dialokasikan, siap dibelanjakan untuk MENGGAET KONSUMEN BARU, dan teramat sedikit, hampir tidak ada yang dialokasikan untuk MERAWAT KONSUMEN LAMA.
Playboy!
Manis, lembut, perhatian, saat memikat sebelum jadian.
Tapi, kasar, cuek, dan gak ada sayang sayangnya, saat udah jadian.
Duhkah, kelakuan.
Jangan sampai kalimat bijak di sampul buku warna coklat kelak jadi pengingat :
\”Sesuatu akan terasa sangat berharga, Kita akan sangat merindukannya, Saat Kita tidak lagi memilikinya, saat tak lagi ada.\”
Perih sekali saat mengalami kondisi : ditinggal pas lagi sayang – sayangnya.
Cepat! Sebelum terlambat!
Lakukan tindakan yang tepat.
Siapa sih Tipe Konsumen Ideal di usaha Anda?
Sebutkan 1 nama konsumen favorit, satu nama saja : Siapa?
Dan kenapa memilih : Dia?
Salam Pertumbuhan!
Faizal Alfa
PT Fortuna iMARKS Trans
Perusahaan Pemasaran Yang Membanggakan Kota Malang
www.imarks.co.id