If You Can\’t Measure It, You Can\’t Improve It. Salah satu quote yang sampai sekarang menjadi favorit bahkan pengingat untuk setiap pekerjaan yang dilakukan. Quote dari Lord Kelvin ini memang relevan untuk setiap bisnis yang ada khususnya di bisnis kuliner.
Bisnis kuliner pada dasarnya bisa dihitung dan bisa di scale up, bukti nyata beberapa restoran junk food burger dan fried chicken terbesar di dunia. Kenapa mereka bisa besar? Karena produk mereka bisa dihitung, dan mereka sadar akan pentingnya scale up. Kita akan bahas bagaimana tahapan dan perjalanan dalam pembagian kapasitas saat kita melakukan Scale Up.
Dalam tahapan scale up ini akan diambil contoh dari bisnis kuliner, dimulai dari product life cycle atau siklus sebuah produk.
Tahap 1 adalah pengenalan, tahap 2 adalah pertumbuhan , tahap 3 adalah kedewasaan , tahap 4 adalah penurunan. Semua bisnis akan mengalami ini, tergantung dari produk yang di create nantinya apakah akan bisa bertahan untuk waktu yang lama atau tidak. Itu terletak pada tahap tiga kedewasaan produk dimana inovasi- inovasi produk disini akan ditumbuh kembangkan secara berkala dan berkelanjutan.
Kemudian, dalam tahapan scale up akan melalui 3 tahapan.
- People
- Equipment
- Product
People menjadi faktor utama yang paling penting karena untuk menjaga konsistensi produk diperlukan people yang profesional dan kemudian didukung dengan equipment yang memadai agar dapur bisa memenuhi permintaan yang banyak. Baru terakhir product yang dimana inovasi- inovasi product dikembangkan. Jangan pernah berharap bisa scale up hanya melakukan pengembangan di product saja, ingat makanan yang enak itu dimasak oleh chef yang profesional.
Dalam perjalanan sebuah bisnis pasti akan ada otak dan otot, otak ini adalah tim manajemen. Perlu diketahui ada 3 manajemen dasar yang akan berjalan beriringan terus, yaitu
- marketing
- operational
- financial
3 manajemen dasar itu ada disetiap bisnis, bahkan di bisnis kuliner pun demikian, jadi kuliner tidak hanya soal dapur saja, tapi juga ada tim dibalik dapur untuk mengatur jalannya bisnis ini.
Dalam dunia kuliner, kami merumuskan 3 tahapan untuk scale up yaitu
- Road to six (6)
- Road to twenty (20)
- Road to hundred (100)
Dalam perjalanan bisnis kuliner ini kami bagi menjadi 3 karena tingkat kerumitan yang akan dialami dalam mencapai angka- angka tersebut kurang lebih sama. Berikut pembagian peran dari 3 menajamen dasar menurut perjalanan scale up
Road to six (6)
- Marketing : 70%
- Operational : 20%
- Financial : 10%
dalam road to six ini peran marketing sangat banyak porsinya, karena diawal bisnis buka tujuannya adalah agar dibeli, nah untuk mencapai proses di beli ini tim marketing wajib untuk menyampaikannya ke market. Jadi tugas marketing disini intinya adalah membuat banyak orang tau dan datang.
Road to twenty (20)
- Marketing : 50%
- Operational : 30%
- Financial : 20%
Road to twenty, waktunya untuk menciptakan basis konsumen. Maka dari itu peran operational meningkat dengan tujuan bisa selalu menjaga konsistensi produk. Financial sudah mulai bekerja, biasanya restoran yang sudah punya 10 cabang lebih, akan mulai didatangi temen- temen dari kantor pajak.
Road to hundred (100)
- Marketing : 30%
- Operational : 40%
- Financial : 30%
dalam perjalanan menuju seratus 3 pilar ini akan menjadi imbang, karena ketiganya akan saling menjaga. Operational tugasny wajib menyajikan menu terbaik dan menjaga konsistensi, agar basis konsumen tetap terjaga. Marketing tetap bertugas mendatangkan orang baru dan financial harus mengatur ketat setiap revenue dan cost structure agar bisa menjaga profit tetap aman, sehingga hasil dari profit bisa digunakan untuk investasi.
begitulah perjalanan temen- temen nanti dalam scale up bisnisnya, semoga bermanfaat. tapi sebelumnya saya sampaikan juga, bahwa perjalanan diatas bisa dijalankan asalkan produk yang di scale up memiliki 3 kriteria. apa sajakah 3 kriteria itu ? tunggu di artikel selanjutnya .
Salam
Nicholas Ryan
PT Fortuna iMARKS Trans