Materi dari : Bapak Demos Bhara Satya Nagara dari KALYTERA HOSPITALITY. Beberapa hal terkadang share di akun IG
https://instagram.com/demosbhara?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Saat ini Alhamdulillah diberi kepercayaan untuk menangani beberapa project yg sedang berjalan diantaranya di Kanvill Dau, Toko Kopi Jaya Group, Kopi Kalibrantas dan beberapa tempat lainnya yang bergerak di bidang Food & Beverage (F&B) terutama di bidang development SDM, leadership, sistem management dan hospitality nya.
Perlu nggak sih ramah dan melayani sama konsumen? Ya kalau konsumennya juga ramah balik. Hla kalau konsumennya ngelunjak?Adanya, harkat dan martabat Kita malah di injak injak….. Gitu nggak ya?
Ada kutipan :
MARKETING membawa perhatian dan pembelian perdana. OPERASIONAL membawa konsumen kembali lagi dan lagi. Bener nggak ya ini dalam kenyataan di lapangan? Bagaimana bukti sesuai pengalaman?
Jadinya :
Dipikat oleh ekspektasi, Dikecewakan oleh realita. Mendatangkan banyak orang lewat Marketing, Mengecewakan banyak orang yang kadung datang dengan lemahnya operasional.
Produk ada untuk dicoba, mutu harus baik supaya dibeli, hospitality harus hadir untuk dikenang dan diceritakan sebagai pengalaman yg menyenangkan dan membuat orang datang lagi.
Insyaallah yg ini menjawab kenapa hospitality itu penting sehingga harus diurus dengan benar agar terhindar dari resiko pembeli tidak mau datang lagi. Sebegitu pentingnya hospitality hingga mampu mempengaruhi pola pikir dan persepsi pembeli dari awalnya kok mahal menjadi worth it sih ini
Kata hospitality berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti keramah-tamahan, namun lebih dari itu kata hospitality digunakan untuk menggambarkan sebuah industri yang mencakup pelayanan dan hiburan.
Beberapa sektor yang masuk ke dalam industri hospitality diantaranya adalah jasa sektor makanan dan minuman, jasa akomodasi dan penginapan, jasa transportasi dan perjalanan, serta jasa hiburan.
Intinya hospitality industry adalah semua industri/bidang pekerjaan dan jasa yg berhubungan dengan public service
Dulu, saat datang ke restoran tamu sudah cukup puas dengan datang, duduk, kemudian dilayani dengan diberikan buku menu lalu dicatat pesanan nya. Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan akan pelayanan yang baik, tamu disambut sejak dari awal datang dari mulai tukang parkir ramah dan murah senyum yang mempersilahkan masuk, menunjukkan dimana pintu masuk restoran,
kemudian disambut waiter yg mengantar ke meja, memberikan menu dengan senyum yg ramah dan gurih, menanyakan suka makanan yang bagaimana (preferensi tamu), diiringi sedikit ngobrol basa-basi datang kali pertama atau sudah pernah sebelumnya hingga ucapan terima kasih telah berkenan menyempatkan datang ke restoran kita akan jadi pembanding yang ampuh apakah restoran kita telah menerapkan hospitality yg baik atau belum
Apabila hospitality telah terinstall dan terlaksana dengan baik Insyallah harga naik tidak masalah. karena….ada harga ada rupa hospitality, ada pelayanan baik, ada senyum ramah tuan rumah, ada keakraban dan kehangatan sambutan di setiap kunjungan.
Customer is a king, and king, never bargain!
Inikah praktek dari nasehat :
HINDARI PERANG HARGA,
MASUKI PERANG KUALITAS!