Sore itu telepon masuk dari klien di Jambi. Anak-anak muda dengan semangat luar biasa, menyemai mimpi kesuksesannya, berikrar siap menebus dengan keringat, darah, dan air mata. Ahh…., lebay kalian, dasar LaperPreneur, wkwkwk 😘😘😘
.
Bicara tentang produk, ceritanya diskusi, mau cerita produknya, dengan segala kehebatan dan kecanggihannya, apa maksudnya coba, orang cuman jualan nasi, secanggih apa nasi yang dibuat coba? Beda prosesor? Beda pixel? Beda lensa? Beda memori? Atah atah atah, sekarepmulah, asal kalian senang, biarkan ku tahan tahan ini radang.
.
Saya jadi ingat diskusi dengan Mas Hendrik Markaz Design dalam acara Pesta Wirausaha TDA Pasuruan, bahwa bicara produk, gak usah aneh aneh, produknya komoditas aja, endek endek an kata orang Jawa, yang penting, perkuat di nilai tambahnya. Aaah, mencerna seksama, benar juga memang, kadang ribet di produk, kalau di runut runut, klien-klien nya iMARKS ini jualannya ya : ayam, roti, soto, bakso, penyetan, seafood, produk-produk yang tidak asing dan tidak aneh-aneh, tapi cabangnya jeung, banyak tersebar dimana mana, merambah kemana-mana. Memang, persamaannya, para LaperPreneur ini sangat intens dan concern pada nilai tambah yang diberikan.
.
SayapGrak sangat concern dengan saus spesialnya, Roti Gembong Juanda sangat fokus dalam pengembangan selainya, Bakso Raket ngotot banget dengan baksonya yang nggak bulat, Djajan Seafood dengan saus rahasianya, semuanya produk komoditas, dengan nilai tambah yang membuat masing-masing punya ciri khas. Para pakar menyebutnya sebagai : Product DNA, wadaw widiw, apalagi ini, sudah pakai ilmu genetika double-helix segala, wong cuma jualan makanan penghilang lapar saja kok, kementhus kata orang Jawa 😘
.
Kalau sudah jelas DNA nya, PR berikutnya adalah menentukan prime-productnya. Apa itu? Coba periksa, dalam banyak kasus, hanya 20% jenis produk yang menyumbang kontribusi 80% omzet, benar apa benar? Yes! Angka sakti muncul lagi, prinsip pareto mengemuka lagi. Di titik ini, coba dicek, diperiksa seksama, mana jenis produknya yang masuk kategori prime product? Maka hendaknya berbagai upaya, difokuskan untuk menjaga dan memastikan prime-product ini dalam performa sempurna.
.
Selain prime product, siapkan juga produk penetrasi, alias produk bantingan. Eh, apa relevan ya, main harga murah-murahan? Bagaimana keuntungan dapat diraih kalau harganya nipis bikin perih? Produk penetrasi dihadirkan untuk menciptakan persepsi. Biasanya harganya miring banget, namun hanya tersedia dalam periode periode tertentu, dengan jumlah porsi yang dibatasi. Di beberapa bisnis kuliner, produk penetrasi ini adalah produk andalan untuk menciptakan denyut dalam mendongkrak penjualan. Efek antrian panjang yang demonstratif, masuk dalam seremonial yang sengaja diciptakan, by-design. Sebuah mekanisme cerdas dan murah kalau tahu cara setupnya, apalagi kalau paham tentang bagaimana mengkoneksikan hype nya produk penetrasi ini dengan pernambahan data konsumen dan peningkatan aset digital.
.
Sudah ada prime product dan produk penetrasi? Jangan lupa, sediakan juga produk premium, yang harganya agak istimewa dengan value yang tidak kalah tingginya. Lazizaa punya La Roast Chicken, Bakso Raket punya Bakso Sumsum, Djajan Seafood punya paket berlayar, Roti Gembong Juanda punya Bozza alias Gembong Pizza, Putri Asih Resto punya Ndas Manyung. Apa sih produk premium ini? Produk ikonik, produk spesial, produk yang pantas disajikan saat kita sedang menjamu tamu kehormatan. See what I mean? Produk premium ini tidak sensitif harga, karena dalam konteks tertentu, makin tinggi harga, makin bangga yang membelikan, karena memang pendekatannya untuk special-ocassion, momen istimewa yang perlu ditemani sajian berbeda. Pssst, produk premium tentu saja adalah ruang untuk mencetak gross-profit yang lega, karena selain functional benefit, produk premium dapat dijejali dengan emotional benefit dan spiritual benefit yang berlimpah. Produk premium enggak sensitif harga, jadi sayang kalau nggak dimainkan dengan kesungguhan.
.
Menjawab pertanyaan klien di Jambi yang galau masalah varian produk, HPP, dan strategi ke depannya, yap, tak sendirian kok mengalami itu, yang lain di tahap yang sama juga menemui situasi yang sama, semoga habis baca ini lancar jalannya, terang pikirannya, kencang lajunya. Dan jangan ragu segera menikah, melancarkan rezeki, itu terbukti….., jangan lama-lama jomblo, jomblo benar = itu hanyalah mitos. Jomblo bullyable = itu adalah fakta!
.
Salam Pertumbuhan!
Faizal Alfa
PT Fortuna iMARKS Trans
Marketing Development Partner