By: Titin Ikka Rodlika
Berdirinya suatu outlet yang berada di tengah2 industri belum tentu menjanjikan omset tinggi. Bahkan industri yang berdiri didekat outlet belum tentu menjadi konsumen, meskipun dengan menu yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Kebiasaan customer sangat mempengaruhi dari segi tampilan, pendamping makan, atau penyajian. Salah satunya adalah rumah makan ayam yang ada di gresik.
Kebiasaan makan yang harus kita pahami betul2 sebelum kita mendirikan usaha. Meskipun sebelum outlet dibuka kita sudah menyiapkan letak dan siapa saja yang dapat menjangkau kita. Tetapi hal tersebut tidak akan terjadi jika kita salah menempatkan sistem dalam pelayanan customer. Karena sebagaian besar customer yang ada di sekitar outlet adalah karyawan dengan penghasilan menengah ke atas, maka mereka lebih memikirkan kepuasan saat setelah menyantap makanan. Kepuasan tersebut akan didapatakan oleh konsumen dapat dilihat dari kebersihan, kelengkapan menu, rasa yang konsisten, dan pendamping menu (yang disesuaikan dengan kebiasaan daerah).
cara yang mudah agar dapat beradaptasi dengan kebiasaan mereka yaitu menganalisis kompetitor dengan membandingkan beberapa kompetitor. Dengan memberikan nilai disetiap poin2 yang ingin kita bandingkan dengan usaha kita. Beri dulu nilai standard yaitu untuk nilai outlet kita. Setelah itu saat menganalisis kompetitor beri nilai lebih tinggi dari kita kalau dirasa lebih baik dari kita, beri nilai dibawah dari kita dan kasih nilai sama jika dinilai sama seperti kita. Lalu jumlahkan nilai tertinggi yang muncul dari setiap poin merupakan kekurangan dari kita.
😉 Selamat mencoba