Persiapkan Target
.
Analogi dashboard, Saya dapatkan saat belajar kepada Ridwan Abadi. Saya masih ingat betul urutannya. Dimulai dari sepeda, yang sangat sederhana, tak ada dashboard, karena kalau kita naik sepeda, asal dikayuh dan setir diarahkan, sepeda akan berjalan sesuai keinginan. Naik jenis kendaraan, ada motor, yang lebih kompleks. Ada speedometer, ada indikator lampu dekat dan jauh, indikator bahan bakar, beberapa mencantumkan RPM meter. Lebih advance, mobil dong, yang memuat temperatur mesin, AC, bahkan dashboard kontrol seperti multimedia dan navigasi. Makin naik level kendaraan, makin kompleks dashboard nya. Dashboard-dashboard ini membantu pengemudi untuk memantau aneka parameter terkait kendaraan yang dibawanya.
.
Goal
Seperti juga kendaraan, perlu tujuan, kemana arahnya. Goal adalah sebuah titik yang ingin dituju dalam perjalanan kali ini. Short trip, medium trip, atau long trip, jadi poin pertimbangan. Kalau nyanyi lagu jaman awalnya Band Armada : Mau Dibawa Kemana, Hubungan Kita…….., kalau di marketing memuat 4 target utama, yakni goal pertumbuhan vertikal, goal pertumbuhan horizontal, goal pertumbuhan data konsumen, dan goal pertumbuhan aset digital. Pengen berapa angka yang dicapai? Tentukan, jangan sekenanya sedapatnya. Kecuali baru mulai, atau memang pengennya segitu segitu saja. 😇. Catet ya, tujuan menentukan upaya. Kalau tujuannya enteng-entengan, upayanya ya asal asalan aja.
.
Reality
Kalau sudah punya goal, maka cek reality-nya. Kenyataannya sekarang bagaimana. Misal nih, mau perjalanan ke Arab Saudi, di cek dulu, ini berangkatnya dari mana? Ternyata berangkatnya dari Malang, dan posisi sudah sampai Surabaya, karena pesawatnya direct-flight Surabaya ke Jeddah. Ini adalah pemahaman sederhana yang penting. Mau kemana? Sekarang posisi ada dimana? Banyak ditemui, kedua hal ini tidak clear. Mau kemana tidak spesifik, posisi ada dimana tidak terdeteksi. Gantung, kayak hubungan Kamu sama Dia. Bersatu Kita Teguh, Berdua Kita Berteman Saja…., pedih 😅
.
Gap
Ketika goal dan reality terdefinisi, maka kita akan dengan mudah dapat mengidentifikasi : gap. Sederhananya, gap adalah selisih antara tujuan dan kenyataan. Kalau kita naik MRT di Singapura misalnya, di setiap platform mau memasuki pintu MRT, pasti ada tulisan \”mind-the-gap\”, sadari bahwa ada jarak antara platform dengan pintu MRT. Tujuannya apa? Jelas sebagai notifikasi, karena kalau gap nya tidak disadari, dianggap tidak ada, ya alamat bisa nyemplung kaki kita ke dalam gap tersebut. Dalam logika target dan realitas, maka gap adalah selisih yang perlu dikejar, dipenuhi, ditutup, dan dicapai baik mode ngotot maupun mode santai. Gampangnya begini, target omzet bulan ini berapa? Sudah dapat berapa? Kurang atau selisihnya berapa? Ketemulah goal, reality, dan gap.
.
Option
Kalau sudah ketemu gap-nya, diapakan Sam? Doain aja supaya gap-nya terkikis sampai habis, setelah doa, dikencengin ikhtiarnya. Gap dapat dikikis habis dengan melakukan tindakan-tindakan yang relevan dan memungkinkan, melakukan intervensi. Inilah yang disebut sebagai : opsi! Apa saja pilihan-pilihan tindakan yang dapat dilakukan? Bagian ini sangat lekat dengan proses brainstorming dan diskusi. Kalau katanya Papa Fauzi Rachmanto : Stop Starting, Start Finishing! Bikin opsi gampang kok, mikir sejenak bisa dapat banyak. Bagaimana memfilternya? Gampang, mana yang memiliki potensi lebih besar untuk mengikis habis gap, dengan sumberdaya dan resiko yang lebih kecil.
.
When
Sudah menentukan urutan opsi-opsinya, saatnya menentukan waktunya. Karena waktu yang terbatas adalah tantangan yang perlu dikelola dengan cerdas. Memunculkan opsi-opsi, relatif mudah, menentukan kapan benar benar dieksekusi secara seksama adalah tantangan sebenarnya. Opsi sudah ada pun, tidak semudah langsung dapat dieksekusi besok atau nanti sore lho. Mesti membayangkannya, kalau punya 1 atau 2 outlet ya? Bayangkan kalau outletnya ada 6, 20, atau 100 outlet. Makanya, kalau masih 1 atau 2 outlet dan masih bingung sendiri mau melaksanakan opsi apa dan kapan, #Heemtalah, mau komen jahat takut kualat 🙏🙏🙏
.
SMART
Maka para ahli, memberi sebuah model, sebuah panduan. Kalau bikin target, katanya kudu memuat unsur : SMART. Apa itu? S : Spesific, kita buat target yang spesifik dan tidak bias. M : Measurable, kita buat target yang dapat diukur dalam satuan-satuan yang relevan dengan bidang industri bisnis Kita. A : Achievable, Kita buat target yang tidak terlalu mudah dicapai oleh tim kita, namun cukup menantang untuk didapatkan tanpa perlu keajaiban berlebihan. R : Rellevant, Kita buat target yang kalau bahasanya Simon Sinek, kena \”why\” nya, sehingga tim akan fight-for-it. T : Time Oriented, target yang kira buat ada tenggat waktunya, kapan mulai, berapa lama, dan kapan berakhir untuk dievaluasi. SMART.
.
Projection by history
Sebelum ke teknisnya, sebenarnya, pondasi penting adalah pola pikirnya. Seberapa aware budaya yang kita bangun di dalam perusahaan kita sadar target dan sadar angka. Menanamkan bahwa target target yang ditentukan adalah target bersama, dan setiap elemen dalam perusahaan, memiliki peranan, dampak, dam kontribusi atas upaya pencapaian. Jika budaya akuntabilitas ini terinstall kental dari atas hingga bawah, maka makin perusahaan berjalan, maka penentuan perencanaan akan semakin akurat, karena target target yang disusun sebagai proyeksi, akan berlandaskan pada catatan catatan pencapaian histori dari periode sebelumnya. Annual meeting nggak akan pusimg lagi bongkar-bongkar dan cari-cari data seadanya, karena sepanjang perjalanan, rapi tersedia dan kontinyu dilakukan analisis secara seksama.
.
Love the game!
Maka setiap periode berjalan akan seperti sebuah babak permainan sepakbola. Jelas kapan dimulai, jelas targetnya apa, semangatnya juga beda lho, ketika main bola cuman latihan-latihan passing, dibandingkan ketika disepakati bahwa game dimulai, dan skor mulai dicatat, atensi dan adrenalinnya beda ketika permainan dijalankan. Maka, kalau selama ini kesan dan rasanya main cuma umoan umpanan dan sekedar mengisi durasi agar menit dan detik terkonsumsi, jangan-jangan selama ini permainan belum dimulai?

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

X
Subscribe to get 15% discount