Mudah Mudahan Mudah
Bikin Mudah, Jangan Bikin Susah
Suasananya pagi, jam sarapan. Saya janjian ketemuan dengan Ambar, dari Rempah Academy. Lokasi pertemuan di Pecel Bu Tinuk Malang, di Jalan Soekarno Hatta. Saya datang lebih dulu, tentu seperti biasa, Saya sudah bawa tentengan, Jamur Grak dalam plastik bening kekinian.
Saya paham, Ambar pasti bingung Saya ajak ketemuan, apalagi ketika Ambar tanya, nanti agenda pertemuan apa. Saya sampaikan, Saya mau minta pendapat sama Ambar, mengenai pemasaran. Bingung dong pastinya, paling di batinnya Ambar bergolak, kenapa juga Sam Faizal Alfa minta pendapat ke Saya tentang pemasaran.
Ambar pun dengan santun menyampaikan, bahwa Dia juga masih baru dalam hal pemasaran, masih awam. Nah! Makin tepat, sambar Saya, karena memang, Saya perlu pendapat dari orang awam. Glodak! Mungkin itu reaksi yang muncul di benaknya Ambar, gak apalah, biasanya yang belum berpasangan itu, punya ketahanan lebih ketika diombang ambingkan dengan ketidakpastian.
Kenapa perlu pendapat orang awam? Karena Saya sedang merancang sebuah tulisan mengenai pemasaran. Keresahan Saya sederhana, dan mungkin banyak orang merasakannya. Maka daripada berasumsi, Saya berupaya sesegera mungkin melakukan validasi.
Keresahan Saya, yang cukup intens berkecimpung di dunia pemasaran adalah, arah ilmu dan pembahasan pemasaran, yang pada hakikatnya adalah alat, sebuah piranti untuk memudahkan, namun kok rasa-rasanya jadi makin rumit dan sulit.
Itulah kenapa, bagian pertama dari tulisan Saya ini, sengaja Saya beri judul sekaligus doa : Mudah-Mudahan Mudah, dengan semangat, selalu ada cara yang mudah untuk memahami sesuatu. Pakai alat supaya lebih singkat secara waktu dan lebih cepat secara pengerjaan, bukan malah makin tewur alias semakin ruwet.
Kenapa keresahan Saya ini muncul? Sumbernya juga nggak jauh jauh, dari internal juga, di Tim Konsultan Pemasaran iMARKS juga sering ada kesenjangan yang ugal ugalan. Sering kejadian, pemahaman Saya terlalu jauh, perumpamaannya Saya sudah pijak kaki di bulan, lhoalah ternyata Tim baru sampai di teras, itupun ternyata putar balik lagi karena ternyata dompet ketinggalan, duhkah.
Maka, Saya kemudian mengumpulkan niat, ada yang bulat tapi bukan tekad, ada menonjol tapi bukan bakat, ada yang nyempil tapi bukan upil, Bismillah, Saya yakin sepenuhnya, bahwa dengan upaya tertentu, memahami pemasaran dapat ditempuh dengan mudah. Menjadi jawaban penjelasan bagi yang penasaran terhadap pemasaran, penyibak tabir kelam bagi yang awam, ilmu bagi yang cupu, cahaya bagi pemula, meski tujuan awalnya, tetap, sebagai referensi bagi tim sendiri.
Judulnya Saya rencanakan : Marketing Aja!
Saya utak atik, olah alih, padu padan, ketemunya judul itu. Judul bukunya apa? Marketing Aja!
Apa yang dibahas? Marketing Aja! Bukan yang lain.
Arahnya jadi buku? Iya. Kalau ridho, bisa mulai menabung dari sekarang, perkiraan Saya, banderolnya palingan naik turun dua ratus ribuan.
Males ah beli, ilmu kok diperjualbelikan! Jangan khawatir, buat yang masih berat investasi ilmu, ikutin dan kumpulin saja tulisan yang berserakan di status bertagar #MarketingAja
Saya kalau ilmu, pemurah!
Kalau uang aja kadang-kadang agak pelit.
Salam Pertumbuhan!
Faizal Alfa
Direktur PT Fortuna iMARKS Trans
www.imarks.co.id