Oktober 2018, pertama kalinya saya mengikuti meeting bersama salah satu pengusaha kuliner di kota Tuban, Jawa Timur. Saat meeting berlangsung ada kalimat yang sampai saat ini masih menempel di ingatan saya yaitu mengejar hantu. Saat itu saya bingung apa yang dimaksud dengan mengejar hantu ? Apakah pengusaha ini sedang diganggu oleh hal yang berbau mistis ? Atau pelanggannya adalah hantu ?
Mengejar hantu nyatanya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan usaha kuliner tersebut pada saat itu. Pada saat membuka restoran tersebut, pemilik belum tahu siapakah target pelanggan yang akan disasar. Pemilihan tempatnyapun hanya berdasarkan letaknya yang berada di salah satu jalan utama antar kota. Pemilik mengasumsikan pelanggannya merupakan orang-orang yang melawati jalan tersebut atau pelancong yang sedang berkunjung ke kota Tuban. Namun kenyataan tidak sejalan dengan asumsi tersebut.
Belajar dari pengalaman tersebut, maka hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai usaha adalah melakukan profiling. Profiling dapat membantu pemilik usaha untuk mengetahui siapakah targer pasarnya, dimana lokasi yang bagus untuk membuka outlet, atau komoditas apakah yang cocok untuk dijadikan usaha. Dengan melakukan profiling, pemilik usaha dapat dengan mudah menentuka kira-kira promo apa yang tepat untuk dilakukan atau cara apa yang dapat menarik lebih banyak pelanggan untuk datang dan berbelanja. Tanpa profiling, kemungkinan pemilik usaha mengejar hantu akan lebih besar.
Jadi sudah siapkah kamu untuk mengejar hantu yang sesungguhnya ?
Oleh Lintang Januari
PT. Fortuna iMARKS Trans
April 2019