Ditulis oleh Bai’aturohani
2016, sebuah tahun yang menurut saya sedikit banyak memberikan banyak pengalaman mengenai sebuah bisnis kuliner. Diawali dengan percaya diri yang terlalu berlebihan, tanpa bekal ilmu yang berakhir mengenaskan. Saya mulai masuk dunia baru mengenai kuliner yakni Banana Chic Batu. Sebuah usaha franchise yang awalnya sangat unik dengan mengembangkan berbagai varian pisang. Pisang yang pada tahun 2016 khususnya di wilayah Kota Batu hanya disajikan dengan di goreng, Banana Chic mampu menciptakan sebuah inovasi baru dengan varian berbagai topping, yakni scary oreo, corn flakes, muddy milo, cheese wave, fruty floaps dan crezy peanut.
Dengan digaungkan menjadi big banana frozen in town, rupanya tidak berlaku lagi di Kota Batu. Hal tersebut rupanya di kurang pengetahuan saya mengenai pertumbuhan vertikal yang terdapat miss dengan konsep awal mengenai banana tersebut. Dine in, take away, delivery order sudah dilakukan hanya saja perhitungan mengenai target omzet, marketing strategi yang digunakan untuk menaikkan dari segi selling, rupanya sangat kurang dipahami. Pembahasan mengenai omzet dirasa penting bagi pembahasan kali ini. Diawal memulai usaha, penentuan target omzet dirasa sangat penting karena meskipun memiliki modal financial dan modal percaya diri saja bukanlah sebuah hal yang cukup bagi sebuah perjuangan awal di banana chic.
Cara yang dilakukan saat berada di banana chic, hanya mengandalkan sebuah modal yang saya miliki. Tanpa ada perhitungan HPP, Gaji, biaya operasional, biaya marketing, dan profit. Penentuan target dalam dunia marketing sangat diperlukan. Disini digunakan dalam hal pembatasan biaya masuk dan keluar serta penentuan biaya-biaya dalam plan selanjutnya. Saya rasa, pembahasan targer omzet mengenai kesalahan saya ini akan lebih saya bahas secara detail dalam pembahasan yang saya lakukan. Dengan bekal ilmu yang saya dapat di IMARKS yang nanti akan di compare kan dengan sebuah kesalahan awal bagi pemula usaha. Sekian cerita dari saya, salam Bai PT Fortuna Imarks Trans.