Pada artikel ini sebenarnya melanjutkan dari artikel sebelumnya yaitu https://imarks.co.id/mengenal-influencer-penantang-iklan-konvensional/ bagi teman teman yang belum baca, bisa klink link tersebut.
Konsep influencer sebenarnya bukan sesuatu yang baru, konsep ini merupakan evolusi dari konsep pemasaran word of mouth atau dari mulut ke mulut. Dengan kata lain, perbedaannya terletak pada media yang digunakan, jika word of mouth menggunakan media lisan, sedangkan influencer menggunakan media digital (media sosial).
Influencer dibedakan menjadi tiga kategori yang berdasarkan pada jumlah pengikutnya di media sosial, yakni nano influencer, micro influencer, macro influencer, dan mega influencer. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Nano Influencer
Nano adalah kategori dengan jumlah followers yang paling kecil dengan kisaran 500 sampai dengan 1000 orang. Percaya atau tidak, meski jumlah followers tidak terlalu banyak, mereka bisa memberikan pengaruh yang sangat besar.
Pada umumnya, nano influencer mengenal/saling kenal dengan sebagian besar followersnya. Hal inilah yang menjadikan nano influencer bisa menghasilkan tingkat engagement yang sangat tinggi, bahkan bisa lebih dari 50% dari jumlah followersnya.
Faktor saling kenal inilah yang pada akhirnya bisa meningkatkan penjualan suatu produk, karena hubungan nano influencer dengan followersnya biasanya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Micro Influencer
Micro influencer memiliki jumlah followers sekitar 1000 hingga 10.000 orang dengan tingkat engagement sekitar 25% sampai dengan 50%. Mereka biasanya menaruh perhatian pada topik tertentu sesuai bidang yang digemarinya. Misal, influencer yang fokus pada bidang fashion, maka akan memposting seputar pakaian, tren fashion, koleksi pakaian, dan hal sejenisnya.
Jika hal tersebut dilakukan secara konsisten, seorang micro influencer akan memperoleh kredibilitas di mata followersnya. Lama kelamaan, mereka akan memiliki basis followers yang loyal. Terlebih jika akun media sosial micro influencer tersebut telah dicap atau mendapatkan label sebagai akun fashion, maka secara otomatis jumlah followersnya akan terus meningkat, dan kebanyakan memiliki minat yang sama.
Macro Influencer
Macro Influencer memiliki jumlah followers sekitar 10.000 hingga 100.000 orang. Bisa dibilang, macro influencer adalah kombinasi dari dua kategori sebelumnya. Kombinasi yang dimaksud adalah tingkat kredibilitas dan engagement yang tinggi.
Tingkat engagement yang dihasilkan berada pada kisaran kurang dari 25%. Meski lebih kecil dari dua kategori sebelumnya, hal ini bisa dimaklumi, mengingat jumlah followers yang semakin banyak.
Macro influencer biasanya menghasilkan konten yang lebih berkualitas, karena mereka benar-benar memperhatikan citra akun media sosialnya dengan lebih serius dan profesional. Bahkan, beberapa dari mereka memiliki tim khusus untuk membantu pengelolaan media sosialnya.
Mega Influencer
Biasanya yang masuk dalam kategori mega influencer adalah mereka yang merupakan publik figur atau artis. Jika dibandingkan dengan tiga kategori sebelumnya, mega influencer memiliki jumlah engagement paling kecil, yang biasanya kurang dari 10%.
Jumlah followers dari jenis influencer ini biasanya lebih dari 100.000 orang, bahkan mencapai jutaan. Hal inilah yang menyebabkan tingkat engagementnya tergolong rendah. Selain itu, seorang publik figur hampir tidak mungkin berkomunikasi secara intens dengan followersnya.
Mega influencer cocok digunakan untuk menjangkau pasar yang lebih luas, namun terjalinnya hubungan antara brand dengan konsumen akan lebih sulit karena tingkat kepercayaan yang tidak terlalu tinggi.
Perlu diketahui bahwa kategori influencer berdasarkan jumlah followers di atas bukan merupakan angka pasti. Semakin besar jumlah followers, maka jumlah engagement akan menurun secara otomatis.
Oleh karena itu, apabila Anda ingin mempromosikan produk melalui jasa influencer maka perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis influencer. Apakah Anda ingin memperoleh jumlah engagement yang tinggi, atau brand yang lebih dikenal oleh banyak orang tapi engagement tidak terlalu tinggi. Semua sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.
Untuk membantu bisnis lebih berkembang, Anda juga perlu memperhatikan pengelolaan keuangan bisnis dengan lebih baik. Misalnya dengan memanfaatkan layanan payment gateway dari Xendit.
Xendit menyediakan sistem dan teknologi untuk menerima pembayaran online dengan berbagai metode dan dari berbagai bank. Banyak fitur-fitur menarik yang dapat bermanfaat untuk bisnis Anda. Apapun ukuran perusahaan Anda – startup lokal, nasional, regional, maupun korporasi, teknologi kami dapat membantu dalam skala apapun.
Salam
Niko Irawan
PT Fortuna iMARKS Trans