Halo Dear,
Mau nulis sebenarnya berat godaannya, harus memutar otak untuk bikin artikel yang bukan sekedar kata namun bermakna dan bermanfaat. Aturan pertama, kalau baca ini please jangan baper. Sebagai owner, apa kesan pertama kali ketika mendengar kata “Omzet turun”?
.
.
.
1. “Aduh!”
2. “Kok bisa?”
3. Menyalahkan teamnya “Kamu kerjanya gak becus!!!”
4. “Wah ini nih yang saya cari…”, (challenge diri sendiri)
Kalimat keempat, kira-kira Anda banget gak?
Kayaknya sih enggak wkwk mudah-mudahan iya, Ketika omzet turun owner tiba-tiba harus menjadi cenayang. Apaan tuh?
Dukun maksudnya, menerawang kenapa bisa sampai omzet turun? Wah jangan-jangan anu.
Anuuu? Uh She Up jangan mikir yang macem-macem Dear. Tenang dan cari solusi! Itulah kehidupan pebisnis kuliner mental tempe bukan tape. Karena saya suka makan tempe dibanding tape. Alhamdulillahnya, owner klien Imarks mental baja semua.
.
.
.
Kadang menjadi seorang konsultan harus siap ketika masalah hadir maupun cuma seliweran. Belum lama ini, kebetulan saya mendapat kasus seperti itu. Ketar-ketir pasti, namun itu menjadi suatu studi kasus yang harus dipecahkan. Segala lini saya bedah, kuncinya ada di 3C, Apaaan tuh? Customer, Company dan Competitor. Betapa pusingnya kalau semakin banyak referensi membedah “Apa penyebab Omzet turun?” so jangan tanya Mbah Google, tanya kepada Imarks ahlinya ahli (iklan lewat sebentar)
.
.
.
Simple banget Dear, tapi gak semudah yang kau bayangkan Ronaldo. Customer menjadi kunci utama untuk membedah dari sisi companynya. Anda ingat dengan 7P? (Produk, Harga, Tempat…) wait lebih baik pakai bahasa inggris, biar naik kelas maksudnya. 7P (Product, Price, Place, Promotion, Packaging, Process, People). Mari kita bedah satu-satu…
.
.
.
Yang terpenting sebelum masuk kepada intinya, pertama Anda, Kamu, Jenengan dan netizen menyiapkan data. Analisa tanpa data, itu akan sia-sia hasilnya. Data Omzet yang mana masuk di IMC point 1 “Pertumbuhan Vertikal” menjadi kunci utama. Owner, Accounting, Marketing bisa teriak-teriak “omzet turuuun” ya dari data omzet yang dikelola secara baik dan berkelanjutan. Omzet itu adalah hasil penjualan secara keseluruhan, didapat darimana Dear? Dari upaya yang kita lakukan di detik, menit, jam, hari, bulan, tahun itu.
.
.
.
Setelah angka sudah didapat barulah masuk kepada proses selanjutnya yakni memilah, kebetulan klien kami memiliki outlet lebih dari 6.
Maka saya kategorikan menjadi 3 level, Outlet omzet tinggi, sedang dan rendah yang masing –masing sudah disepakati batas atas berapa? Batas bawah berapa?. Selanjutnya secara waktu, usahakan ketika mengcompare something kasus harus apple to apple. Misal kejadian omzet turun di bulan Januari – Mei 2018 harus dibandingkan dengan omzet Januari –Mei 2017. Karena biasanya di moment tersebut ada momen yang hampir sama dan tidak jauh beda, kalau perlu listing semua momen, program yang ada di range waktu tersebut.
.
.
.
Dari point itu kita dapat menjawab “Kenapa outlet A tinggi, sedangkan outlet B rendah?.”
Jawabannya simple ternyata memang upaya yang dilakukan beda. Dari situ lah ketemu asumsi-asumsi yang menyebabkan omzet itu turun. Masih sebatas asumsi ya, perlu diperkuat kembali yakni “Data Komplain”. Dear setiap komplain yang masuk sudah terekap dengan baik belum?
Hayo, ngaku, kalau belum segera mulai sekarang rekap.., rekap.., rekap.., rekap… 10x.
.
.
.
Karena customer yang komplain itu dia peduli sama kita. Ada quote yang bagus, saya ambil dari google karena saya gak bisa bikin sendiri.
“Some people care to much. I think it\’s called love.”
Saya artikan dengan google translate karena saya kurang pintar dalam bahasa inggris hahaha
Beberapa orang sangat peduli. Saya pikir itu disebut cinta
Nah jangan-jangan customermu cerewet dan peduli, karena mereka bener-bener sudah mencintai produkmu .
Terus setelah dapat diapain Bosku?
Call satu-satu pahami mereka, pertanyaanya tidak jauh dari 5 ways to Increase the Profit in your Business.
Yang akan saya jelaskan di artikel berikutnya, Nantikan Sabtu, 1 Mei 2019 bosku para pebisnis kuliner hebat maupun kalian yang akan membangun bisnis.
Asek Asek…
Dearnawan W
PT. Fortuna Imarks Trans
.