Gini Syech Gogod, apa yang lebih ultimate dari gratis?

.

Syech Gogod cuman senyum dan manggut-manggut, mungkin dalam benaknya berkata : bener juga ya 😘😘

.

Tapi kemudian, rasionalitasnya memberikan pertimbangan, lha terus, anggaran pemasarannya bagaimana? Kalau nggak terkontrol, anggaran bisa jebol!

.

Masalah klasik memang, kalau serba sempurna, memang to good to be true ya, perlu ada settingan yang bagus supaya rencana maknyus berjalan mulus.

.

Syech Gogod adalah owner dari Djajan Seafood, jaringan bisnis kuliner Seafood yang memulai langkah dari Pasar Lama Tangerang. Saat ini Djajan Seafood mulai menggurita dengan beberapa cabang yang mengepung Tangerang dan sekitarnya.

.

Djajan Seafood adalah klien iMARKS yang cukup berani untuk salaman kontrak dengan kami dalam posisi saat itu outletnya baru satu, sebuah, sebiji sendiri. Saya sempat tanya, kenapa baru satu outlet kok berani-beraninya signing kontrak dengan iMARKS? Alasannya jelas ternyata, mentalitas start-up yang agresif, karena meski outlet baru 1, di akhir tahun tersebut, target sudah di gas, di tahun berikutnya, ada target realisasi 6 outlet lagi. Meminjam istilahnya Syech Gogod, tolong Djajan Seafood dibantu mikir Marketing Development Program nya, agar makin nambah bulan, makin nambah cabang, makin ringan bahkan merem aja buat alokasi ongkos bayar ke iMARKS. Hmm, Saya pikir-pikir, simpel dan pragmatis juga pemikiran Syech Gogod ini, ketimbang bingung ayam dulu atau telur dulu, hajar aja beli dua duanya, jangan milah milih kelamaan, kayak orang susah aja 😘😘🤔

.

Free sample adalah teknik sales promotion klasik yang senantiasa asyik. Permainannya sederhana, menyediakan produk for free, untuk dinikmati oleh konsumen, atau bahkan prospek. Kekuatan dari teknik ini luar biasa, karena menggunakan jurus ultimate berupa pertanyaan : Apa Ruginya?

.

Yap, free sample mendorong posisi penawaran di batas mentoknya : coba aja, pakai saja, cicipi saja, toh, apa ruginya bagi sang customer? Apa resikonya? Toh tak perlu mengeluarkan biaya. 😇😇

.

Memang, hal ini tidak berlaku merata dan sama untuk semua jenis bisnis dengan variasi karakteristiknya. Cocok untuk produk yang menganut rumus less-for-less seperti produk kuliner dengan value yang biasa saja dengan harga rata-rata, dan more-for less alias produk yang spesial dengan harga yang tak bikin sakit kepala.

.

Nggak mungkin kan kita ngasih free sample kalau produknya tanah dan rumah? Nggak mungkin juga ngasih free sample untuk mobil mewah atau perhiasan logam mulia. Makanya, dalam #markEATing ini, studi kasus dan konteksnya adalah di bisnis kuliner.

.

Free Sample sendiri bukan sekedar bagi-bagi gratisan tanpa syarat san ketentuan. Kalau cuman bagi bagi, ya jangan pakai nama : Djajan Seafood, tapi pakai aja nama : Yayasan Djajan, yang kegiatannya bagi-bagi makanan 😘

.

Dari pengalaman penerapan dalam situasi dan keadaan aktual, paling tidak variasi dalam teknik sales promotion : free sample ini dapat diolah menjadi 3 cara berbeda, yang sama-sama terkontrol anggarannya dan terpantau antara tujuan dibandingkan dengan upaya yang dilakukan. Apa saja 3 cara itu? Bagian tulisan berikutnya akan secara lugas menjelaskan dan memperdalam pemahaman.

.

Salam Pertumbuhan!

Faizal Alfa

PT Fortuna iMARKS Trans

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Go Top