Sebulan
yang lalu, saya mengikuti rangkaian annual meeting yang diselenggarakan Roti
Gembong Juanda di Hotel Royal Park.
Di dalam meeting tersebut ada berbagai lini divisi, mulai dari accounting,
marketing, operasional dan HRD
Mereka semua meeting konsolidasi untuk menghadapi tahun 2020
Succes dan failure tentu ada di tahun 2019, yang perlu ada pembenahan agar tak
terulang kembali di tahun 2020.
Five level why muncul ketika sebuah divisi menghadapi sebuah permasalahan.
Masih nyambung dengan artikel saya sebelumnya RAM vs ROM yang berfungsi sebagai
mengurutkan masalah dari skala prioritas tertinggi sampai ke terendah.
Sedangkan Five level why berfungsi lebih kepada apa penyebab yang pualing
mungkin dari permasalahan tersebut.
Jangan-jangan masalah yang anda temukan hanya sebuah gejala, dan bukan dari
pokok permasalahan.
istilahnya adalah root cause
Saya
ambil contoh yang sederhana, misalnya
Why Level 1, Surti terlambat bekerja
Why level 2, kena Macet di jalan
Why level 3, Bangun kesiangan
Why
level 4, Terlambat tidur
Why level 5, Main game terlalu lama
Kemudian, apa masalah sebenarnya dari studi kasus ning duwur?
Sudah terbaca bukan, terkadang orang-orang termasuk saya hanya tahu di lapisan
atasnya
Dan gak kepo untuk mencari tahu lebih dalam
Siklus sebuah perjalanan
Ada bahan -> proses -> hasil
Beranilah untuk mengintervensi proses agar hasil yang diharapkan benar-benar
terjadi
Berikan solusi bukan hanya satu, tapi 3 agar anda bisa memiliki rencana kedua,
ketiga dan seterusnya
Terus belajar, mengupgrade diri , jangan pernah merasa puas
Salam
Pertumbuhan
.
Dearnawan W
PT Fortuna Imarks
Trans
Marketing
Development Partner