Anda sudah pasti sering mendengar istilah 80/20 dalam dunia bisnis, khususnya dalam dunia marketing. Prinsip 80/20 ini pertama dikenalkan oleh Insinyur dan Sosiolog Italia, Vilfredo Pareto. Ini menyatakan bahwa, untuk banyak peristiwa yang dapat diamati, sekitar 80% efek berasal dari 20% penyebabnya.Sebagai contoh, 80% hasil penjualan restoran berasal dari 20% pelanggan loyalnya , 80% kerusakan pada software disebabkan oleh 20% error/ bug yang muncul. Singkatnya prinsip 80/20 ini dapat memberikan kerangka kerja yang solid untuk tujuan penjualan, pemasaran dan kegiatan lain.

Tapi pernahkah Anda tau bahwa selain prinsip 80/20 atau prinsip pareto ini ada prinsip 64/4 , prinsip 64/4 diambil dari penyerdehanaan/ pengurangan distribusi pada prinsip 80/20. Dimana 80% dari 80% adalah 64% , 20% dari 20% adalah 4% maka karena itu kita bisa menyimpulkan bahwa 64% dampak disebabkan oleh 4% usaha yang dilakukan. Dalam bisnis apapun prinsip 64/4 sangat bisa diaplikasikan, sebagai contoh yang diambil dari \”
Espresso Machine Principle\” Perry Marshall, contoh 1 Armada Pesawat Garuda menawarkan penerbangan ekonomi yang dibandrol harga mulai dari 2 jutaan, tapi juga menawarkan penerbangan kelas 1 dengan harga mulai dari 100 juta. Contoh lagi dalam konteks foodpreneur, gerai Starbuck yang menjual kopi dengan harga mulai dari Rp 42.000 , tapi juga menawarkan mesin espresso yang dijual mulai dari 30 jutaan.

Seperti itulah pola bisnis yang dibangun, semuanya ditujukan untuk memperoleh pendapatan yang besar dari prosentase pelanggan setelah anda benar- benar tahu siapa pelanggan anda dan apa yang benar- benar mereka inginkan, maka tugas anda tinggal melipatgandakan penjualan kepada mereka. Prinsip tersebut tidak hanya diterapkan di area pemasaran saja tapi juga area yang lain. Jika Anda gagal menerapkan prinsip 80/20 dan faktor 4% sebagai pengusaha, maka anda telah boros 96% dari sumber bernilai yang dipunya.

Salam
Nicholas Ryan
PT Fortuna iMARKS Trans